Setelah dua tahun lebih perjalanan ini yang dimana penuh dengan kesakitan, kesedihan dan keputus asaan, di mana jalan kehidupan ku tidak sesuai ekspektasi dan rencana. Semua terjadi di luar kendali dan pemikiran. Perjalanan kehidupan ini sampai pada titik tidak punya apa-apa.
Di titik tidak punya apa-apa ini timbul banyak pertanyaan dalam benak ku, seperti maksud dan tujuanya apa dari keadaan ini dan harus bagaimana aku menyikapi nya? di dalam perjalanan ini saya bertemu dengan seorang guru mursid yg dimana dia mengajarkan ku untuk belajar tauhid ( tahu hidup) yaitu dengan menyadari siapa yang hidup, siapa yang menggerak gerikkan raga ini lalu tujuan kemana? sejujurnya pengkajian ini juga tidak mudah, karena tidak semua orang mampu menerima salah satu contoh nya beberapa orang yg pernah mengkaji ini menanggapi bahwa ajaran ini sesat, jauh dari agama dan itu kejawen. Tapi ketika dianggap sesat semakin dalam saya masuk dan mencari apakah benar kajian ini sesat atau sebuah kepercayaan jawa/ kejawen. Dari perjalanan itu saya menemukan bahwa inilah benar sebenarnya benar. Dari beberpa fenomena-fenomana dalam kehidupan yang saya alami menimbulkan pertanyaan Siapa Aku dan Siapa TUHAN/ ALLAH ? dari pertanyaan ini saya tidak akan menulis / memberitahukan jawabanya karena hal itu benar-benar masuk ke ranah hanya bagi mereka yg terpilih yang akan mengerti dan merima siapa sejatinya Aku, dirimu dan Tuhan.
Sebelum saya masuk lebih dalam ke ranah ini banyak perbandingan yang saya ambil dari sisi agama, kepercayaan dan keyakinan bahkan dari segi metafisika. Lewat diskusi, mendengar kajian yang sudah ahli di bidangnya saya menemukan kesimpulanya bahwa dari kajian-kajian tersebuat tujuananya/ muaranya sama hanya berbeda perjalanya nya .
(banyak hal yang ingin saya ceritakan tentang perjalanan ini tapi sungguh berat )
"kenalilah dirimu sebelum mengenal tuhanmu" adalah "man arafa nafsahu arafa rabbahu" yang artinya "Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya"